PAPUA - Percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua menjadi prioritas nasional dengan berlandaskan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 9 Tahun 2020. TNI, sebagai salah satu pilar utama, terus menunjukkan komitmennya melalui berbagai upaya, mulai dari pengamanan wilayah, mendukung pelayanan dasar, hingga membangun komunikasi sosial yang inklusif. Rabu (10/12/2024).
Keberadaan Satuan Tugas (Satgas) TNI di Papua tidak hanya bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga menciptakan kondisi kondusif yang memungkinkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah bekerja bersama dalam membangun Papua. Di tengah upaya tersebut, ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadi tantangan nyata.
"Situasi keamanan yang stabil adalah kunci utama untuk mempercepat pembangunan di Papua. Namun, berbagai gangguan keamanan oleh OPM—mulai dari intimidasi, kekerasan, hingga pembunuhan—telah menghambat proses tersebut, " tegas Kolonel Arh Yogi Nugroho, Dansatgas Media KOOPS HABEMA.
TNI membuktikan kiprahnya dalam berbagai aksi kemanusiaan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah evakuasi jenazah Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru, bersama warga sipil lainnya di Alama. “Tindakan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab kemanusiaan, tanpa menunggu permintaan resmi dari pihak keluarga maupun pemerintah Selandia Baru, ” lanjut Kolonel Yogi.
Keberhasilan TNI juga tercermin dalam pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada September 2024. Operasi ini menjadi bukti sinergi antara TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan dalam menciptakan Papua yang aman dan damai.
"TNI dan Polri terus berkomitmen menjaga keamanan Papua agar tetap kondusif dan mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan, " tutup Kolonel Yogi.
Melalui semangat profesionalisme, responsivitas, dan integrasi, TNI membuktikan bahwa upaya menciptakan Papua yang aman dan sejahtera bukan hanya misi, tetapi panggilan jiwa untuk melindungi bangsa.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Kolonel Arh Yogi Nugroho